jl. Cingkariang, kec. Banuhampu

jl. Sungai Talang, kec. Guguak
Kab. Lima Puluh Kota

Di kampus itu, kami hanyalah senior dan junior yang saling mengenal sekilas—dua nama yang berlalu tanpa pertanda apa pun. Namun takdir selalu punya caranya bekerja. Kami dipertemukan kembali sebagai asisten laboratorium, bekerja berdampingan dalam rutinitas yang perlahan menautkan hati. Dari ruang kecil yang penuh cerita itu, tumbuh rasa yang lembut hingga akhirnya kami mengikat hubungan pada 17 Februari 2022—tanggal yang menjadi awal perjalanan cinta kami.

Namun cinta tidak pernah tumbuh tanpa ujian. Sejak Maret hingga Agustus 2022, kami menjalani hari-hari dalam jarak yang panjang. LDR membuat segalanya naik turun; langit komunikasi kami kadang cerah, kadang berkabut. Trust issue dan ketidakstabilan kerap mengetuk pintu, namun setiap kegamangan justru menguatkan tekad kami untuk tetap memilih satu sama lain.

Tahun 2023 membawa angin yang lebih damai, meski di penghujungnya kami kembali diuji dengan jarak Jakarta–Padang yang harus kami jalani hingga 2024. Hingga akhirnya, awal 2025 menjadi langkah besar ketika mempelai wanita memutuskan untuk menyusul sang pria ke Jakarta, menutup jarak dan membuka lembaran baru dengan keberanian dan harapan. Dari pertemuan keluarga yang hangat dalam prosesi lamaran adat Minang (baliak tando) pada 17 September 2025, lahirlah kesepakatan penuh doa dan restu untuk melangkah ke tahap berikutnya—menetapkan 05 Januari 2026 sebagai hari pernikahan kami, hari ketika dua perjalanan akhirnya dipersatukan dalam satu ikatan selamanya.